Ketemu Restoran Vietnam Favorit Baru: MonViet!

Sedikit kilas balik, pertama kali mencicipi mi Vietnam atau pho itu tahun 1998, ketika makanan Vietnam baru mulai tren di Jakarta. Awalnya memang agak kaget karena rasa kuahnya unik banget, berempah tapi agak manis dan rasa asin dari kecap ikan membuat kegurihan kaldunya berbeda. Tapi selanjutnya, jadi doyan. Biasanya saya tidak suka makan mi yang berkuah, tapi  pho ini pengecualian. Bahkan saat saya dulu terkena gejala typus, cuma mi Vietnam ini yang bikin perut saya nyaman. Hanya saja karena harganya agak mahal, jadi saya tak bisa menyantap pho sesering makan mi ayam :).

Sejak saat itu, mi ini sering saya cari. Seiring menjamurnya resto Vietnam di sini, pilihan juga semakin banyak. Setiap kali makan di resto Vietnam menu wajib saya pasti pho dan lumpia. Pernah sih coba menu lain juga, tapi sepertinya yang mengena di hati hanya mi kuah daging sapi. Kayaknya kurang afdol kalau ke resto Vietnam tanpa memesan mi kuah ini. 



Baru bulan lalu saya memutuskan datang ke MonViet di Lippo Mal Kemang Village. Setelah browsing sana-sini, beberapa food blogger menyebut MonViet sebagai salah satu the best Vietnamese restaurant in Jakarta. Konon pemiliknya memang orang Vietnam asli, jadi wajar saja. Kebetulan saya belum pernah ke Vietnam, jadi saya tak punya patokan rasa makanan otentik di sana seperti apa. Bagi saya apapun makanannya selama cocok di lidah saya, maka itulah makanan terenak. Begitu, kan?




Seperti yang saya sebut sebelumnya, lumpia itu makanan pembuka wajib kalau ke restoran Vietnam. Kali ini saya memesan Pho Cuon Chay, lumpia isi sayur berkulit tebal. Saus cocolannya seperti khas Vietnam rasanya asam-manis-pedas, mirip kuah asinan Bogor pakai kecap ikan. Tapi menurut saya, saus Vietnam ini memang nggak ada matinya. Bahkan dicelup pakai kerupuk saja enak.



Lalu penasaran juga dengan Bun Cha Gio Ga Nuong.  Nah, ribet, kan bacanya! Kebetulan suami pesan itu. Ini salad bihun yang disiram saus asam manis, lalu ditambah lumpia udang dan irisan ayam panggang. Duh, makanan ini mengenyangkan banget. Lagi-lagi sausnya memang bikin merem-melek. 


Dan seperti biasa, saya selalu pesan menu  favorit, Pho Tai Chin, mi kuah dengan irisan daging sapi segar. Hm...ternyata memang kuahnya berbeda dari yang biasa saya makan. Paduan rempah dan rasa gurih kaldu sapinya  terasa. Well, saya langsung jatuh cinta dengan mi kuah sapi di MonViet. Bagi saya, kaldu sapi mi Vietnam ini tricky banget. Berhubung saya pernah membuatnya sendiri, jadi cukup merasakan keruwetannya. Kaldunya tidak boleh berlemak, dan smooth saat diseruput tapi gurih dan kaya rasa. 

Buat sebagian orang, ada yang bilang rasa kaldu pho ini cenderung hambar. Percaya deh, kalau merasa demikian, berarti pho yang Anda makan tidak enak. Sebab rempah yang digunakan dalam kaldu itu lumayan banyak. Kalau menurut saya, kuah pho itu kayak hidden treasures, plain but flavorful. Nah, bingung, kan? :) Uniknya lagi, kalau di MonViet yang dipakai adalah daun Thai basil. Wujudnya mirip dengan daun kemangi tapi rasanya mirip daun mint.

Singkat kata, setelah makan di sini, saya putuskan bahwa MonViet is the best so far! Agak merasa bersalah sih jadinya dengan resto Vietnam sebelumnya. Tapi gimana ya...rasa, kan, nggak bisa bohong. Betul?[]


Comments