Mencoba Indonesian Fusion Food di Warung Bu Ageng

Kayaknya hampir semua orang tahu kalau Warung Bu Ageng ini milik seniman terkenal Butet Kertarajasa. Banyak artis terkenal sudah pernah makan di sana, dan warung ini tambah ngetop setelah Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook juga makan di sana pada Oktober 2014 silam. Saya jadi tambah penasaran, kayak apa sih makanan yang dijual di restoran ini? 

Kebetulan awal bulan ini saya berkesempatan mengunjungi Yogyakarta, biarpun hanya sehari saja. Jadi saya sempatkan mampir ke tempat ini untuk makan malam sebelum menuju bandara Adisucipto. Letak restoran ini di jalan Tirtodipuran, yang sepanjang jalannya banyak kafe-kafe lucu memanggil minta dikunjungi. Tapi itu cerita lain tentunya. 

Setelah nyaris terlewat, akhirnya sampai juga di Warung Bu Ageng. Dari luar kelihatan tempat ini kecil, tapi ternyata di dalamnya memanjang ke belakang. Interiornya sudah bisa ditebak, serba kayu dan kental nuansa Jawa. Konon makanan di sini merupakan Indonesian fusion food, gabungan kuliner khas Kutai dan Jawa. Hmm...kayak apa ya?



Taman samping.

Kebetulan saat saya datang suasana masih sepi. Jadi saya bebas memilih tempat duduk. Saya duduk di bagian belakang di dekat dinding yang dipenuhi sketsa-sketsa orang-orang terkenal di Indonesia. 




Pramusaji langsung menghampiri dan menyodorkan daftar menu. Kebetulan tadi di depan saya melihat bahwa hari ini ada menu spesial Mangut Lele, jadi itulah yang saya pesan.



Jenis makanan yang ditawarkan sebenarnya menggoda banget, tapi apa daya perut pasti tak muat.Jadi terpaksa saya selektif memilih. Kali ini saya mencoba Nasi Campur Ayam Bakar Suwir, Pecel, dan Lidah Masak Semur. Minumnya Es Jeruk Keprok dan Teh Sereh hangat.

Nasi Campur rasanya unik banget. Ada abon ikannya, keripik kentang, ayam bakar yang disuwir-suwir sesuai namanya, sambal Kutai, lalu disiram areh alias santan kental gurih dan bonus kerupuk legendar, yaitu kerupuk yang terbuat  dari nasi yang diberi bumbu. Rasanya gurih-gurih gimana gitu. Sambal Kutainya enak, ada campuran terong, udang, petai dan kacang panjang. Pedasnya pas dan segar. Baru tahu sih ada sambal jenis ini.



Pecelnya juga enak. Bumbu kacangnya mantap lah. Kental, manis, gurih, pedas. Sayang, nggak sempat difoto, karena terlalu buru-buru makannya. 
Lalu menu spesial Mangut Lele, jangan ditanya. Porsinya memang cuma semangkok kecil, tapi enak banget. Mlekoh, kalau  kata orang Jawa. Rasanya agak pedas dan gurih, dan ternyata kalau dimakan pakai nasi sepiring cukup mengenyangkan.


Lalu yang terakhir, Lidah Masak Semur. Hmm... Sebagai penggemar lidah, masakan yang ini juara deh! Saya agak meremehkan porsinya yang kecil, tapi ujung-ujung nggak habis jadi terpaksa dibungkus untuk dibawa pulang. Buat penggemar masakan Jawa, pasti suka deh sama semur lidah ini, rasanya manis dan gurih. Pokoknya makanan di sini bumbunya serba mlekoh. Mantap jaya!



Satu lagi poin untuk tempat ini adalah kebersihan kamar mandinya. Kebetulan saya ini freak banget kalau soal toilet. Jadi sewaktu masuk ke toilet, saya cukup dibuat kagum karena desainnya unik, bersih, dan wangi. Mudah-mudahan sih memang selalu begitu ya.

Harga-harga di resto ini cukup terjangkau, apalagi untuk ukuran restoran ngetop punya artis. Makan sebanyak itu semuanya tak lebih dari 150 ribu totalnya. Lumayan banget, kan. Kalau untuk hang out, tempat ini oke juga. Tapi memang paling cocok buat makan bersama keluarga. Terutama buat nge-treat orang yang ingin mencicipi masakan Indonesia yang super lezat.
 




Warung Bu Ageng
Jl. Tirtodipuran no. 13
Yogyakarta

telp: +62274 387191
Buka: 11.00-23.00

http://www.warungbuageng.com

Comments