Makanan Unik di Pecak Gabus Cisadane

Sudah setahun lebih nggak sempat update blog, pastinya banyak ketinggalan tempat-tempat nongkrong baru yang lagi happening. Tapi saya memang bukan mau membahas tempat-tempat baru, melainkan tempat-tempat nongkrong atau makan yang asyik dan makanannya layak buat perut. 

Kayak tempat yang satu ini, Pecak Gabus Cisadane. Asli deh, pas baca namanya nggak kebayang kayak gimana tampilan si pecak gabus ini. Selama ini kita tahunya ikan air tawar yang sering dikonsumsi adalah ikan lele, gurame, nila, mas, atau patin. Saya tahunya ikan gabus itu biasa diasinkan, bukan dimasak langsung. Jadi karena penasaran dan kelaparan, saya memutuskan untuk makan malam di tempat ini. 




Saat itu keadaan memang tidak ramai, cuma ada beberapa pengunjung. Suasana restorannya memang lumayan tradisional dengan interior serba kayu tapi simpel, mirip dengan suasana di rumah makan Sunda pada umumnya. Begitu pun dengan menunya. Tapi yang spesial di sini sudah pasti ikan gabusnya. Jujur saja  saya juga belum pernah makan yang namanya pecak ikan.


Ternyata wujudnya itu berkuah sedikit, mirip gulai tampilannya tapi rasanya segar dan pedas, tanpa santan (kata pramusajinya, kalau pakai santan namanya gecok). Sewaktu mencoba saya langsung jatuh cinta. Mantap banget rasanya! Daging ikannya sendiri gurih dan lembut, lebih enak dari lele atau ikan mas. Yum!  Ukuran ikannya sendiri tidak terlalu besar, buat dimakan berdua kayaknya kurang. Harganya lumayan juga karena lebih mahal dari lele. Seporsi Pecak Gabus dibandrol Rp55.000,- sedangkan Pecak Lele hanya Rp20.000. Buat yang tidak suka ikan gabus, bisa pesan jenis ikan yang lain, tentu harganya tergantung jenis ikannya. 

Resto ini juga menyediakan sayuran. Yang menarik perhatian saya adalah sayur jantung pisang dan pisang batu. Kalau jantung pisang memang saya pernah makan sebelumnya, tapi kalau pisang batu dibuat sayur... baru sekali ini. Jadilah saya memesan kedua jenis sayur tersebut. 


Rasanya enak banget! Pedas gurih gimana gitu... Sesuai dengan selera saya. Mungkin buat mereka yang tidak suka pedas harus pesan khusus ya, biar nggak nyesel. Sayur jantung pisang penampakannya sepintas mirip sayur nangka muda. Ada kuahnya sedikit, dan saya lebih suka jantung pisang yang dimasak berkuah seperti ini daripada yang ditumis kering.

Sedangkan sayur pisang batu, baru kali ini saya makan.  Selama ini tahunya dibuat campuran bumbu rujak. Di luar dugaan, rasanya juga sedap. Pisangnya diiris dengan kulitnya, lalu dimasak berkuah dicampur teri. Mungkin sebelumnya sudah direbus dulu, karena rasa sepatnya tidak terasa. Pastinya sayur ini pedas juga. Akibatnya nasi sampai tambah terus.




Biarpun rata-rata makanan yang dipesan ini pedas, tapi saya masih minta sambal terasi. Duh, sambal terasinya juga mantap. Saya lupa sambal ini entah gratis atau bayar. Pokoknya makan di sini puas banget. Selain harga keseluruhan masih terjangkau, rasanya juga luar biasa. Memang harus hati-hati mengontrol suapan karena bisa berakhir kekenyangan.


Pecak Gabus Cisadane
Ruko 1B, Blok BA 3 No. 9
Jl. Gading Serpong Boulervard, 
Summarecon Gading Serpong
Serpong, Tangerang 


Comments